Euclid
(Kira-kira tahun 325 Sebelum Masehi - 270 Sebelum Masehi)
Euclid, seorang ahli matematika Yunani, tinggal di kota Alexandria, Mesir. Ia tulis buku terkenalnya tentang geometri di kota belajar yang besar itu. Buku teks Euclid, yaitu Elements of Geometry, telah terus digunakan selama lebih dari dua ribu tahun. Julius Caesar, Isaac Newton, George Washington, dan Albert Einstein semuanya belajar geometri dari buku Euclid. Jutaan murid sekolah menengah telah mempelajari geometri dasar berdasarkan bagian pertama dari presentasi Euclid.
Euclid memberikan kepada Ilmu pengetahuan, pemahaman bahwa mengumpulkan fakta-fakta itu belumlah cukup. Fakta-fakta itu harus diberikan urutan yang logis, dirangkum, dan disistimatisasikan untuk membangun prinsip-prinsip umum. Euclid dengan seksama merencanakan susunan bukunya. Pertama ia kumpulkan segala yang diketahui tentang topik tersebut. Ia nyatakan sejumlah definisi dan kebenaran dasar, atau “aksioma”. Ia susun sisa bukunya secara logis, dan ia berikan bukti-bukti yang kurang. Euclid mengembangkan kesimpulan-kesimpulan geometrinya dari bukti-bukti matematis yang didasarkan kepada aksioma-aksioma dan “aturan-aturan” dasar, atau asumsi-asumsi, yang ia sebut dibagian awalnya.
Asumsi kelima Euclid adalah aturan sejajar: Melewati sebuah titik yang bukan berada pada sebuah garis tertentu, hanya satu garis yang bisa ditarik sejajar dengan garis tersebut. Dari aturan sejajar inilah dihasilkan bahwa tiga sudut sebelah dalam segitiga apapun harus berjumlah total 180 derajat. Ahli matematika besar, Karl Gauss, menguji pengamatan ini berabad-abad kemudian. Ia gunakan teleskop dengan daya kuat dan peralatan survei berpresisi tinggi untuk mengukur sudut segitiga-segitiga. Dalam batas-batas kekeliruan eksperimental, sudut-sudut dalam masing-masing segitiga itu betul berjumlah 18o derajat, sesuai dengan geometrinya Euclid.
Tetapi aturan sejajar itu hanyalah sebuah asumsi. Ahli-ahli matematikan, termasuk Gauss, telah mensubsitusikan asumsi-asumsi alternatif untuk melihat apa yang terjadi. Para astronom percaya bahwa beberapa “geometri non Euclidean” itu mungkin ada juga benarnya di dunia nyata. Umpamanya, matematika yang mengatur bintang-bintang neutron dan lubang-lubang hitam mungkin bersifat non-Euclidean.
Elements of Geometry adalah studi menyeluruh tentang geometri datar, proporsi, aspek-aspek angka, dan geometri padat. Dalam buku ini, pencayaian tunggal Euclid yang paling dikenal adalah buktinya bahwa jumlah angka prima itu tak terhingga.
Kutipan Euclid yang paling terkenal menyangkut pernyataan yang disampaikannya kepada Ptolemy I, raja mesir dan Libia. Ptolemy katanya belajar geometry di bawah euclid dan menemukan bukti-bukti itu sulit dimengerti. Ia minta presentasi yang lebih sederhana. Euclid langsung menjawab, “tidak ada jalan kerajaan menuju geometri”.
Sementara soal kehidupan pribadi Euclid, praktis tak ada yang diketahui. Mungkin ia belajar di Athena sebelum pergi ke Aexandria. Ia tulis Elements of geometry dalam bahasa Yunani, dan buku ini datang kepada ilmuwan-ilmuwan zaman Renaissance dalam bahasa Latin lewat terjemahan dari bahasa Arab.
(Kira-kira tahun 325 Sebelum Masehi - 270 Sebelum Masehi)
Euclid, seorang ahli matematika Yunani, tinggal di kota Alexandria, Mesir. Ia tulis buku terkenalnya tentang geometri di kota belajar yang besar itu. Buku teks Euclid, yaitu Elements of Geometry, telah terus digunakan selama lebih dari dua ribu tahun. Julius Caesar, Isaac Newton, George Washington, dan Albert Einstein semuanya belajar geometri dari buku Euclid. Jutaan murid sekolah menengah telah mempelajari geometri dasar berdasarkan bagian pertama dari presentasi Euclid.
Euclid memberikan kepada Ilmu pengetahuan, pemahaman bahwa mengumpulkan fakta-fakta itu belumlah cukup. Fakta-fakta itu harus diberikan urutan yang logis, dirangkum, dan disistimatisasikan untuk membangun prinsip-prinsip umum. Euclid dengan seksama merencanakan susunan bukunya. Pertama ia kumpulkan segala yang diketahui tentang topik tersebut. Ia nyatakan sejumlah definisi dan kebenaran dasar, atau “aksioma”. Ia susun sisa bukunya secara logis, dan ia berikan bukti-bukti yang kurang. Euclid mengembangkan kesimpulan-kesimpulan geometrinya dari bukti-bukti matematis yang didasarkan kepada aksioma-aksioma dan “aturan-aturan” dasar, atau asumsi-asumsi, yang ia sebut dibagian awalnya.
Asumsi kelima Euclid adalah aturan sejajar: Melewati sebuah titik yang bukan berada pada sebuah garis tertentu, hanya satu garis yang bisa ditarik sejajar dengan garis tersebut. Dari aturan sejajar inilah dihasilkan bahwa tiga sudut sebelah dalam segitiga apapun harus berjumlah total 180 derajat. Ahli matematika besar, Karl Gauss, menguji pengamatan ini berabad-abad kemudian. Ia gunakan teleskop dengan daya kuat dan peralatan survei berpresisi tinggi untuk mengukur sudut segitiga-segitiga. Dalam batas-batas kekeliruan eksperimental, sudut-sudut dalam masing-masing segitiga itu betul berjumlah 18o derajat, sesuai dengan geometrinya Euclid.
Tetapi aturan sejajar itu hanyalah sebuah asumsi. Ahli-ahli matematikan, termasuk Gauss, telah mensubsitusikan asumsi-asumsi alternatif untuk melihat apa yang terjadi. Para astronom percaya bahwa beberapa “geometri non Euclidean” itu mungkin ada juga benarnya di dunia nyata. Umpamanya, matematika yang mengatur bintang-bintang neutron dan lubang-lubang hitam mungkin bersifat non-Euclidean.
Elements of Geometry adalah studi menyeluruh tentang geometri datar, proporsi, aspek-aspek angka, dan geometri padat. Dalam buku ini, pencayaian tunggal Euclid yang paling dikenal adalah buktinya bahwa jumlah angka prima itu tak terhingga.
Kutipan Euclid yang paling terkenal menyangkut pernyataan yang disampaikannya kepada Ptolemy I, raja mesir dan Libia. Ptolemy katanya belajar geometry di bawah euclid dan menemukan bukti-bukti itu sulit dimengerti. Ia minta presentasi yang lebih sederhana. Euclid langsung menjawab, “tidak ada jalan kerajaan menuju geometri”.
Sementara soal kehidupan pribadi Euclid, praktis tak ada yang diketahui. Mungkin ia belajar di Athena sebelum pergi ke Aexandria. Ia tulis Elements of geometry dalam bahasa Yunani, dan buku ini datang kepada ilmuwan-ilmuwan zaman Renaissance dalam bahasa Latin lewat terjemahan dari bahasa Arab.
0 Responses to "Biografi Euclid"
Posting Komentar